Berulang Kali
Kuraih menu makanan resto Korea paling enak se-ibukota. Kubaca satu demi satu: Bibimbab, Jjajangmyeon, Nakchi Bogeum Bab, Miyeog-gug, Bulgogi, tak ada satupun yang membuatku berselera.
Jam menunjukkan pukul enam sore, pengunjung makin banyak berdatangan. Rando belum juga datang. Ke mana sih dia? Sepuluh menit berlalu. Sebentar-sebentar kutengok layar ponsel, tidak ada notifikasi pesan, telepon, atau chat sekalipun.
“Tuut..Tuut…. Maaf nomor yang Anda tuju tidak menjawab.” Panggilanku tidak berbalas.
“Jadi pesan apa, Mbak? Maaf, kalau memang tidak jadi pesan, sudah ada pelanggan lain yang mengantri,” tanya pelayan yang tiba-tiba nongol.
Duh, nggak tahu orang lagi kesel nunggu ya! Batinku dalam hati.
“Hm, Myeok Guk nya dua ya, Mas.”
“Baik, Myeok Guk dua porsi, ada yang lain?”
Aku menggeleng, pelayan gegas ke dapur.
“Hai Sayang, maaf baru datang. Tadi masih ngejar target revisi dari mas Karyo.”
“Alesan! sudah berapa kali alasanmu itu-itu aja, ditarget Mas Karyolah, Mas Andamlah, Mbak Sintalah, dan siapa lagi itu editor dari penerbit Lima Lentera?”
“Oh, itu.. Mbak Mulan.”
Pelayan datang, menghidangkan kimchi, salad, teri, dan terakhir, dua porsi Miyeog-gug.
“Ya! Itu dia! Kamu ini.. Apa nggak bisa nulis agak cepet dikit? Biar bisa lebih banyak waktu buatku?”
Rando diam, matanya tajam menatapku. Pelayan yang sedari tadi curi-curi pandang jadi kebingungan.
“Cukup, Franda!” Rando bangkit dari duduknya, meninggalkanku dan Myeok Guk yang uapnya masih mengepul.
———
How we got into this mess, is it God’s test?
Someone help us ’cause we’re doing our best
Trying to make it work,
but, man, these times are hard~ The Script – For The First Time
#TheScriptProject2 #SingYourStory
*image source : http://kidneycancerchronicles.com/sutent-round-3-a-change-in-schedule/
* cerita ini juga saya posting pada http://instagram.com/p/yR6g1fjC_6