Seri Pelajaran Menulis : Klitik – Proklitik – Enklitik

Saya bergabung dengan Komunitas Susastra Nusantara (KSN), sebuah komunitas sastra yang tergolong baru di Jawa Timur khususnya Surabaya. Pada grup KSN di facebook sering dijadikan ajang diskusi dan berbagi ilmu, salah satunya adalah yang saya share berikut ini, tulisan “Seri Pelajaran Menulis : Klink – Proklitik – Enklitik”  yang ditulis oleh M Djoko Yuwono. Selamat membaca, apabila ada pertanyaan silahkan ditanyakan langsung melalui message ke akun facebook beliau 🙂

Untuk selanjutnya apabila ada tulisan tentang dunia tulis–menulis akan saya share di blog ini. tentunya dengan seizin penulisya.

———————-

Klitik – Proklitik – Enklitik

oleh :  M Djoko Yuwono

result

TANYA:
Kenapa penulisan ‘kau’ ada yang dirangkai dengan kata yang mengikutinya, tetapi ada juga yang dipisah dari kata berikutnya?

JAWAB:
Kata ‘kau’ sebagai proklitik ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya, sedangkan ‘kau’ sebagai sinonim ‘engkau’ (kamu) ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Apa itu proklitik? Dalam ilmu ketatabahasaan dikenal istilah klitik. Klitik adalah bentuk yang secara fonologis terikat, tetapi berstatus kata karena dapat mengisi gatra pada tingkat frasa atau klausa, misal bentuk ‘-nya’ dalam kata ‘bukunya’.

Klitik terbagi dua: proklitik dan enklitik. Pada KBBI disebutkan:

  • proklitik adalah klitik yang secara fonologis terikat dengan kata yang mengikutinya, misal: kuambil, kupikirkan, kaupukul, kauambil. (Contoh proklitik: non-, anti-, ku-, kau-, maha-, purna-, nir-).
  •  enklitik adalah unsur tata bahasa yang tidak berdiri sendiri, selalu bergabung dengan kata yang mendahuluinya, seperti: bajumu, bukunya. (Contoh enklitik: -ku, -nya, -mu, -isme).

CATATAN:
kata ‘kau’ tidak selalu sebagai proklitik karena kata itu bisa sebagai sinonim ‘engkau’ atau ‘kamu’.

Contoh:

  • Manekin anak lelaki itu kusulap. (proklitik ‘ku-‘)
  • Kausulap manekin anak lelaki itu. (proklitik ‘kau-‘)
  • Kau menyulap manekin anak lelaki itu. (‘kau’ di sini sebagai sinonim ‘engkau’ atau ‘kamu’)

2 comments

  1. Dalam penelitian proklitik bahasa daerah, selain teori struktur yg digunakan, lebih spesifiknya/mendekati teori apa yg digunakan?

    Like

    1. Maaf saya tidak bisa menjawab.

      Setelah saya coba cek akun fb penulis artikel ini pak M. Djoko Yuwono, sudah tidak aktif. Pencarian di google menghasilkan berita bahwa beliau sudah meninggal beberapa bulan lalu http://poskotanews.com/2018/04/26/selamat-jalan-mas-djoko/

      Like

Leave a comment